SOEARAKALSEL.COM, TABALONG - Polres Tabalong melalui Satuan Lalu Lintas meningkatkan patroli dan pemantauan di sejumlah titik rawan untuk mencegah truk pengangkut batu bara melintasi jalan negara.
Kegiatan tersebut berlangsung di Jalan A. Yani, Desa Lano, Kecamatan Jaro, kawasan perbatasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi atas potensi pelanggaran lalu lintas dan gangguan ketertiban masyarakat, sekaligus merespons laporan warga terkait aktivitas angkutan tambang.
“Kegiatan ini bertujuan mencegah pelanggaran larangan penggunaan jalan umum oleh truk tambang, serta menjaga keselamatan pengguna jalan,” kata Kasat Lantas Polres Tabalong, Iptu Oki Hermawan, pada Rabu (4/6/2025).
Dalam patroli tersebut, petugas tidak menemukan adanya truk batu bara yang melintas di jalur utama maupun perbatasan. Pemantauan ini juga merupakan tindak lanjut atas informasi terkait aksi penghadangan warga terhadap truk bermuatan batu bara di wilayah Muara Kate, Kalimantan Timur, yang diduga akan menuju ke perusahaan di Tabalong.
Menanggapi isu tersebut, Kapolres Tabalong AKBP Wahyu Ismoyo J melalui Kasi Humas Iptu Joko Sutrisno menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjalankan instruksi pimpinan mengenai pengawasan ketat terhadap angkutan tambang.
“Kapolda Kalimantan Selatan telah menegaskan bahwa truk batu bara dilarang menggunakan jalan umum. Kebijakan ini bertujuan melindungi infrastruktur dan keselamatan masyarakat,” ujar Iptu Joko.
Polres Tabalong juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan aparat di wilayah perbatasan untuk memastikan tidak ada pelanggaran aturan tersebut. Masyarakat pun diimbau untuk melapor apabila menemukan aktivitas truk tambang yang mencurigakan.
“Kami mengajak masyarakat turut aktif menjaga kondusivitas wilayah dan melaporkan jika ada pelanggaran di lapangan,” tambahnya.
Dengan langkah preventif ini, Polres Tabalong menegaskan komitmennya menjaga ketertiban lalu lintas dan keamanan masyarakat di wilayah hukumnya. (Ang)
Tags
Hukum & Kriminal