Tasriq Usman menegaskan bahwa Festival Balogo merupakan bagian penting dari upaya melestarikan permainan tradisional masyarakat Banua yang telah diwariskan sejak lama.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjaga nilai budaya, tetapi juga menghidupkan kembali peran Anjungan Kalimantan Selatan sebagai pusat aktivitas dan kebudayaan di TMII.
“Kami sangat mendukung kegiatan hari ini, Festival Balogo. Ini adalah permainan masyarakat kita di zaman dulu yang sekarang dilestarikan. Kebetulan pula tempatnya di Taman Mini, sehingga kita ingin menghidupkan Taman Mini agar selalu memiliki kegiatan,” ujar Tasriq usai mencoba permainan balogo.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berkomitmen mempertahankan prestasi Anjungan Kalsel sebagai salah satu anjungan terbaik di TMII melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan budaya dan olahraga tradisional.
“Kita ingin juara satu anjungan di seluruh Taman Mini ini tetap dipertahankan. Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat mendorong masyarakat Kalimantan Selatan untuk semakin bersemangat mendatangi Taman Mini, khususnya Anjungan Kalimantan Selatan,” katanya.
Tasriq juga mengaku sempat mencoba langsung permainan Balogo dan merasakan antusiasme serta suasana kebersamaan yang tercipta dari olahraga tradisional tersebut.
“Permainannya sangat seru, penuh kekeluargaan dan kegembiraan. Ini yang membuat permainan tradisional memiliki nilai lebih,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia berharap permainan tradisional seperti Balogo terus dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
“Permainan-permainan tradisional seperti ini harus tetap kita jaga, supaya anak cucu kita tetap mengetahui dan mengenal permainan khas Kalimantan Selatan untuk selamanya,” pungkasnya.
Festival Olahraga Balogo di Anjungan Kalimantan Selatan ini menjadi salah satu agenda budaya yang menarik perhatian pengunjung TMII sekaligus menjadi sarana memperkenalkan kekayaan budaya Banua kepada masyarakat luas. (Ang/ Mc Kalsel)