SOEARAKASEL.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Markas Besar (Mabes) TNI menggelar Rapat Koordinasi Puldata Kajian Khusus tentang kontribusi TNI dalam mewujudkan swasembada pangan, di Banjarbaru, Rabu (16/7/2025).
Agenda ini menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan pangan sekaligus pertahanan negara.
Rapat ini dihadiri oleh Ketua Tim Puldata Mabes TNI, Mayjen TNI Supriyono, dan Brigjen TNI Ito Herdianto, serta sejumlah pejabat daerah. Mereka menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor, khususnya peran aktif TNI dalam program cetak sawah dan optimalisasi lahan di Kalsel.
Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Kalsel, Muhamad Muslim, menyebutkan bahwa Kalsel memegang peran kunci sebagai lumbung pangan nasional.
“Kami berterima kasih atas dukungan Mabes TNI. Kolaborasi ini tak hanya soal pangan, tapi juga penurunan angka stunting di Kalsel yang masih tinggi, yakni 22,9%, melebihi rata-rata nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Mayjen TNI Supriyono menegaskan bahwa kemandirian pangan adalah bagian dari strategi pertahanan nasional.
“Kalimantan Selatan punya potensi besar. Jika kita bersinergi, provinsi ini bisa menjadi pelopor kedaulatan pangan Indonesia,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa rapat ini tidak sekadar pengumpulan data, melainkan bagian dari penyusunan rekomendasi strategis untuk Panglima TNI terkait penguatan pertahanan melalui sektor pangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel, Syamsir Rahman, menjelaskan bahwa pemerintah pusat menargetkan pencetakan sawah seluas 30.000 hektare, yang sebagian besar dikerjakan oleh TNI.
“Di Kabupaten Banjar, progresnya sudah 62 persen, sedangkan Barito Kuala 20 persen. Jika target tercapai, tambahan surplus bisa mencapai 120 ribu ton gabah,” jelasnya.
Namun demikian, Syamsir juga mengungkap adanya tantangan data antarinstansi.
“Selisih data antara pemerintah daerah dan BPS mencapai 52 ribu ton. Ini perlu segera disinkronkan agar tidak mempengaruhi kebijakan,” ungkapnya.
Syamsir juga menyampaikan bahwa Kalsel disiapkan sebagai penyuplai utama pangan untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), dengan klaster padi dari Barito Kuala, Tanah Laut, Banjar, dan Tapin, serta sayuran dari Hulu Sungai.
“Dengan sinergi lintas sektor, Kalsel diharapkan mampu menjadi motor utama swasembada pangan nasional—menuju Indonesia yang kuat, mandiri, dan berdaulat,” tutupnya. (Ang)