SOEARAKALSEL.COM, BANJARMASIN – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel), Fadjar Majardi, resmi melepas 15 peserta terpilih dalam ajang QRIS Jelajah Indonesia (QJI) 2025 di halaman Kantor BI Kalsel, Selasa (19/8/2025).
Dari 150 pendaftar, hanya 15 peserta terbaik yang berkesempatan mengikuti perjalanan QJI selama tiga hari di Kalsel.
Fadjar mengatakan, QJI merupakan program nasional untuk meningkatkan literasi dan edukasi penggunaan QRIS di masyarakat. Tahun ini, konsep kegiatan dipadukan dengan kearifan lokal agar lebih dekat dengan masyarakat.
“Melalui QJI, kami ingin masyarakat bukan hanya mengenal QRIS sebagai alat transaksi, tetapi juga menjadikannya bagian dari budaya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Rangkaian QJI menghadirkan lomba-lomba bernuansa budaya hingga aktivitas yang menggabungkan edukasi digital dengan tradisi lokal. Menurut Fadjar, perkembangan adopsi QRIS di Kalimantan Selatan juga menunjukkan tren positif, bahkan menjadi salah satu yang tercepat di kawasan Kalimantan.
“Merchant pengguna QRIS terus bertambah, dan masyarakat semakin terbiasa dengan pembayaran digital. Progresnya sangat baik, menunjukkan QRIS semakin diterima luas,” tambahnya.
Terkait isu beberapa merchant membatasi pembayaran tunai dan hanya menerima QRIS di atas nominal tertentu, Fadjar menegaskan bahwa kebijakan tersebut bukan aturan dari BI. “Itu keputusan masing-masing merchant. BI tidak pernah menetapkan batas minimal transaksi QRIS,” jelasnya.
Fadjar juga menyinggung soal biaya transaksi QRIS atau merchant discount rate (MDR). Ia menyebutkan, biaya tersebut merupakan bagian dari mekanisme sistem pembayaran digital yang ditetapkan secara proporsional.
“QRIS memudahkan masyarakat bertransaksi, dan biaya itu wajar karena mendukung teknologi sistem pembayaran. Masukan masyarakat tentu kami perhatikan untuk terus menyempurnakan layanan,” tutupnya. (Ang/McKalsel)
Tags
Ekonomi & Bisnis